Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kasus Vina Garut, Layani 3 Pria Demi 500 Ribu




Kasus prostitusi, pornografi dan pornoaksi seakan tidak pernah habis di tanah air. Belum lama ini ramai perbincangan di jagad maya tentang kasus Vina Garut. Sebuah video yang menunjukkan aksi tidak senonoh yang dilakukan seorang wanita dengan 3 orang pria.


Dua pelaku utama dari video viral Vina Garut sudah berhasil diamankan polisi pada selasa, 13 Agustus 2019. Mereka adalah pasutri yang merekam aksi itu dan menyebarkannya hingga sangat heboh seperti sekarang.  Dan tentu dua tersangka ini tak lain dan tak bukan salah satunya adalah Vina sendiri dan yang satunya lagi adalah suaminya berinisial A.

Kasus Vina Garut pertama kali mencuat dan viral melalui media sosial Twitter. Video itu dibuat dan disebarkan bukan tanpa alasan, melainkan karena motif ekonomi. Vina dan suaminya melakukan tindakan begini karena mereka terjerat masalah ekonomi.

Berharap bisa mendapatkan uang banyak dengan memperjual-belikan video syur itu melalui media sosial. Alih-alih malah ditangkap polisi. Mereka pun terjerat pasal berlapis UU ITE dan Pornografi dengan ancaman hukuman penjara kurang lebih selama 10 tahun.

Video tak senonoh yang menyebar melalui media sosial Twitter ini menjadi trending topic dengan tagar #VINA. Oh sungguh tentu sangat meresahkan masyarakat. Maka polisi pun sangat getol mengusutnya dan mencari terus pelaku-pelaku yang terlibat dalam produksi dan penyebaran video biru ini.

Kasus Vina Garut menambah polemik daftar orang-orang yang berbuat nekad demi uang yang tak seberapa. Seperti yang dilakukan V, biduan dangdut ini terpaksa melakukannya bersama sang suami karena mereka menderita kesulitan finansial yang parah. Apalagi semenjak A, suami dari V menjadi kesulitan bekerja karena menderita penyakit yang parah.

Polisi saat ini masih melakukan pendalaman kasus Vina Garut dan menyeliki berbagai bukti yang ada. Mereka juga masih mengejar pelaku-pelaku lain yang terlibat di sini. Dan kasus ini menjadi sangat rumit karena tidak sekadar pornografi, namun juga pornoaksi dan pelanggaran berat UU ITE.

Pelaku V dan A telah mengakui perbuatannya. V yang sehari-hari bekerja sebagai penyanyi dangdut hajatan ini mengaku memasang tarif 500 ribu rupiah untuk melayani 3 orang sekaligus. Tapi nilai ini tak sebanding dengan ancaman penjara karena pelanggaran hukum berlapis yang menderanya.

Sungguh entah apa yang sedang dipikirkan V dan A. Mereka bermain-main begitu dan dengan sangat berani menjualnya. Tapi motif mereka sejak awal tak ada niatan menyebarkannya gratisan di Medsos. Sehingga kejadian bocornya video itu di Twitter, Whatsapp dan jaringan media lain masih didalami oleh polisi. Apakah V dan A yang melakukannya sendiri. Atau justru orang lain.

Perlu diketahui bahwa kasus Vina Garut ini seharusnya membuka mata masyarakat akan hukum di Indonesia yang begitu tajam dalam memburu pelaku-pelaku asusila. Adanya UU ITE membuat pelacuran menjadi masalah yang amat serius apabila dipertontonkan di publik.

Trending topiknya tagar #VINA atau #Videogarut menjadi bukti masih lemahnya sistem keamanan di media-media sosial sehingga praktek prostitusi masih saja bisa lolos dan jebol menjadi konten yang dipertontonkan dan ditertawakan tiap hari. Media sosial masih menjadi lahan yang empuk bagi bisnis video-video senonoh.

Kasus Vina Garut yang viral ini harus segera diakhiri dan ditangkap sampai akar-akarnya. Sebab isu-isu seperti ini tentu sangat memalukan dan mencerminkan bahwa prostitusi itu kebanyakan terjadi karena faktor ekonomi dan rendahnya moralitas.

Post a Comment for "Kasus Vina Garut, Layani 3 Pria Demi 500 Ribu"