Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini

Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini


Warung sembako sekilas terlihat cukup mudah untuk dijalankan. Yang diperlukan hanya membeli barang kemudian menjualnya kembali.

Orang-orang berdatangan untuk membeli dan saat tidak ada pembeli, penjual punya waktu luang yang banyak.

Meskipun terlihat mudah dan santai, kenyatannya tidak seperti yang terlihat. Sama seperti pekerjaan lainnya, warung juga cukup melelahkan, menguras waktu, tenaga dan pikiran terlebih pada saat memulainya.

Penulis sendiri menjalankan bisnis warung keluarga selama lebih dari 10 tahun lamanya hingga saat ini.

Dalam artikel ini, saya akan bagikan pengetahuan, pengalaman, dan panduan yang bisa diikuti sebagai acuan dalam bertindak.

Saat memulai, lihatlah secara objektif mengenai usaha warung yaitu dengan melihat: kelebihan, kekurangan, peluang, ancaman.

Kelebihan: 


  • Tidak perlu memproduksi barang yang dijual 
  • Barang bisa dikirimkan 
  • Selalu ada pembeli karena barang yang dijual adalah kebutuhan sehari-hari 
  • Banyak waktu senggang 


Kekurangan: 


  • Keuntungan sangat kecil 
  • Butuh modal yang besar 
  • Waktu bekerja yang panjang 


Peluang: 


  • Jika berada di lingkungn yang padat, ini kesempatan yang bagus. 
  • Bisa dibuka di rumah jika memungkinkan 
  • Barang cepat laku 


Ancaman: 


  • Pembeli yang berhutang 
  • Tetangga bisa saja ikut-ikutan membuka warung sewaktu waktu 
  • Resiko pencurian barang 
  • Barang rusak 


Setelah anda mempertimbangkan hal diatas, anda memiliki pandangan objektif tentang kekurangan dan kelebihannya. Jika anda menerima kekurangan yang ada dan siap menghadapi ancaman yang mungkin akan datang, anda siap membuka warung.

Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini

Selanjutnya berikut ini cara memulai udaha warung sembako: 


1. Jangan fokus pada keuntungan 


Menurut saya, hal yang paling penting saat memulai usaha warung adalah tidak terlalu berfokus pada keuntungan semata, yang penting usaha tetap berdiri dan modal bisa kembali.

Penting sekali untuk menikmati proses ini, bagaimanapun ini adalah gaya hidup anda yang baru. Biasakanlah dalam rutinitas baru ini. Dengan demikian anda tidak terlalu stres karena memikirkan uang dari warung.

Menurut saya, setelah anda mampu menikmati prosesnya secara berangsur bahkan otomatis warung tersebut akan berkembang.

2. Jual barang paling laku terlebih dahulu 


Barang yang paling paku, bukan yang paling murah. Anda dapat melihat kebutuhan sehari-hari yang anda gunakan. Itulah kurang lebih produk pertama yang anda jual.

Sebagai gambaran, saat memulai jualah produk sabun, kebutuhan dapur, jajanan dan rokok.

Kemudian putar kembali uang yang didapatkan terus dan terus seperti itu. Seiring dengan waktu jumlah produk yang dijual akan semakin banyak.

Biasanya pembeli akan menyarankan produk apa yang harus disediakan. Jika tidak, tanyakan sendiri produk apa yang harus disediakan.

3. Buat catatan keuangan 


Kebanyakan warung tidak membuat catatan keuangan, padahal ini sangatlah penting.

Karena catatan keuangan bisa menjadi petunjuk apakah usaha yang dijalankan mendapatkan profit atau sebaliknya.

Catatan keuangan akan menjadi patokan dalam merencanakan keuangan nantinya. Dengan memiliki catatan keuangan, anda akan memperoleh keuntungan dibandingkan yang tidak.

Membuat catatan keuangan bukan berarti mencatat setiap barang yang dibeli karena itu sangat merepotkan. Jika memang bisa, ini adalah cara terbaik.

Namun jika tidak, perhatikan barang apa saja yang sudah habis dan berapa uang yang terkumpul. Ini bisa diperiksa setiap hendak belanja atau beberapa hari sekali.

4. Hindari hutang 


Hutang adalah momok yang mengusahakan bagi warung apalagi warung yang masih baru. Banyak warung yang gulung tikar karena tidak sanggup menghadapi pelanggan yang terus berhutang.

Termasuk keluarga saya.

Keluarga saya hendak beralih usaha setelah bertahun-tahun menjalankan usaha warung karena tidak sanggup menghadapi hutang pelanggan yang menggunung. Karena tidak punya alternatif usaha lain, kamu “terpaksa” menjalaninya.

Ini sangat ironis karena seharusnya yang gelisah memikirkan hutang adalah penghutang bukan orang yang memberi hutang.

Dalam benak penghutang, tanpa sadar ia dapat memperoleh barang tanpa bayar (meskipun dalam akad bayar dibelakang) dan ini menjadi kebiasaan mereka.

Sampai saat ini, hutang masih jadi momok bagi usaha warung kami meskipun tidak separah dulu. Kini tidak ada yang ‘nge-bon’.

Penghutang yang sangar saat ditagih bukanlah hal baru sebagaimana yang kita tahu. Menghadapnya tentu dibutuhkan kesabaran dan ketegasan.

Bagi anda yang merasa ini bukanlah karakter anda, ubahlah. Beri pemahaman kepada pelanggan dan tetapkan aturan untuk tidak boleh berhutang. Jika tidak bisa, mungkin warung bukan usaha yang tepat bagi anda.

Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini

5. Cari supplier termurah 


Saat baru membuka warung, cobalah untuk belanja di banyak agen. Bandingkan mana agen yang paling murah. Agen yang paling murah inilah yang menjadi tempat langganan anda nantinya.

Biasanya supplier langganan anda tidak selelu menyediakan barang murah untuk semua barang. Jadi anda harus mempunyai beberapa langganan untuk membeli beberapa produk.

6. Lokasi sangat menentukan 


Pastikan bahwa warung anda berada jauh dari warung lainnya. Warung yang terlalu dekat tidak bagus, apa lagi anda masih baru dan biasanya yang baru akan kalah.

Mengapa?

Berdasarkan pengalaman, beberapa orang mulai ikut-ikutan membuka warung dan saya mendapati mereka tidak bertahan lama.

Ini karena warung yang masih baru terlalu berfokus pada uang dan cenderung kurang sabar dengan keuntungan “recehan” yang didapatkan perproduk.

Warung yang masih baru tidak tahu mana agen yang paling murah.

Dan warung yang masih baru tidak memiliki pelanggan tetap.

Jadi setelah anda memastikan bahwa lokasi jauh dari warung lain,  lokasi cukup dekat dengan rumah warga? Apakah mudah diakses? Pastikan jawabannya “Ya.”

7. Hitunglah dengan cermat 


Jika anda menyewa ruko agar mendapatkan lokasi yang strategis, itu adalah pilihan yang bagus asal anda sudah menghitungnya dengan cermat.

Sebelum menjalankan usaha warung, cobalah hitung dengan cermat, modal, perkiraan jumlah pembelian perpembeli, dan perkiraan yang bisa diperoleh.

Setelah anda menghitung, sangat mungkin anda meleset.

Jadi sebisa mungkin untuk mengajak orang yang sudah terlebih dahulu membuka usaha warung karena hitungan mereka lebih presisi dan update.

8. Kembangkan 


Jangan berpuas diri menjadi warung kecil saja. Cobalah untuk mengembangkan warung anda menjadi agen. Tidak perlu agen besar langsung diawal. Secara bertahap setelah menjadi agen satu produk, mulai jualah produk produk lain.

Tetapi anda hanya bisa jika sudah beberapa tahun menjalankan usaha warung.

Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini

Kesimpulan 


Usaha warung tidak akan pernah mati, mudah dijalankan dan memiliki daya tahan yang kuat, bebas resesi dan akan dibutihkan dalam kondisi apapun.

Jika hendak memulai usaha, lupakan lebih dahulu soal keuntungan yang penting anda menikmati prosesnya terlebih dahulu karena itu adalah fondasi pertamanya.

Saat memulai perlu diingat untuk mencari suplier termurah, menghitung dengan cermat, tidak memberi hutang, dan carilah lokasi yang strategis.

Saat menjalankan usaha warung, anda dituntut untuk sabar menghadapi pelanggan, keuntungan yang kecil perproduk dan menjaga semangat tetap ada.

Post a Comment for "Memulai & Menjalanakan Bisnis Sembako, Berdasarkan Pengalaman 10+ Tahun di Usaha Ini"