Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri Investasi Bodong yang Harus Anda Ketahui Agar Tidak Tertipu



Investasi adalah hal yang wajib dilakukan jika ingin mencapai kebebasan finansial (financial feedom). Investasi dapat menjadi penyelamat di saat situasi ekonomi sedang tidak stabil dan memberikan jaminan hari tua yang lebih baik.

Pemerintah juga terus menggalakan upaya kesadaran berinvestai ke masyarakat seperti kampanye Ayo Nabung Saham. 

Dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin tumbuh, banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menipu orang lain.

Sepanjang tahun 2019 saja Ototritas Jasa Keuangan (OJK) telah menutup sebanyak 400 lebih perusahaan investasi bodong. 

Upaya penipuannya dengan beragam modus mulai dari money game, MLM, mata uang digital, dan lain sebagainya. Dengan total kerugian lebih dari 45 Triliun rupiah.

Investasi bodong sulit dicegah dan akan terus saja bermunculan karena selalu saja ada orang yang tertipu. Investasi bodong umumnya memanfaatkan sifat manusia yang serakah dan ingin hasil tanpa jerih payah.

Hal yang paling penting untuk menghindari investasi bodong adalah dengan berinvestasi pada pengetahuan terlebih dahulu. 

Pengetahuan bagaimana cara membedakan investasi bodong dan bukan. Berikut beberapa ciri investasi bodong:


Ciri Investasi Bodong yang Harus Anda Ketahui Agar Tidak Tertipu


1. Tidak berizin

Yang paling pertama anda lihat saat mencari tahu apakah perusahaan tertentu termasuk bodong atau tidak adalah apakah perusahaan tersebut memiliki izin atau tidak. 

Ini sangat mudah dikenali karena hampir semua investasi bodong tidak memiliki izin dari pihak pihak terkait.

Industri keuangan seperti asuransi, perbankan, pasar modal dan multifinance berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Selain itu izin yang dimaksud disini bukan terbatas pada izin usaha saja seperti izin pendirian Perseroan Terbatas (PT.) Namun izin lain yang terkait.

Jika perusahaan termasuk perdagangan berjangka dan komoditi, izin yang dimiliki harus berasal dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang berada dalam naungan kementrian perdagangan.

Jadi ketika anda mendapatkan penawaran investasi, tanyakanlah aspek legalitas yang telah dimiliki produk dan perusahaan yang menawarkan investasi tersebut.

2. Penawaran yang aneh

Setiap investasi pasti memiliki resikonya sendiri. Dalam investasi dikenal dengan istilah high risk, high return, semakin tinggi imbal hasil maka semakin besar resiko kerugian. 

Kebanyakan investai bodong memberikan iming-iming imbal hasil yang pasti dalam jumlah yang besar. Investasi paling aman seperti deposito memberikan imbal hasil 5% per tahun, 

namun investasi bodong bisa menawarkan keuntungan hingga 20% perbulan yang artinya 240% per tahun dan dengan iming iming tanpa resiko. Jelas ini tidaklah masuk akal dari segi apapun.

Ingatlah bahwa investasi pada dasarnya adalah hanya prospek dan ekspektasi terhadap masa depan dan masa depan bukalah sebuah kepastian. 

Jika ada perusahaan yang mengklaim bahwa investasi yang mereka lakukan pasti untung atau dijamin untung sudah pasti merupakan investasi bodong. 

Perusahaan penghimpun dana investasi atau penawar produk investasi dilarang untuk memberikan janji keuntungan yang pasti kepada para investornya.


3. Underlying asset tidak jelas

Underlying asset atau aset dasar merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki sebuah perusahaan investasi. Contohnya sebuah perusahaan penyelenggara investasi reksa dana saham maka aset dasarnya berupa saham. 

Jadi mereka mempunyai alokasi yang jelas, hitung hitungan yang jelas bagaimana pembagian keuntungan dan berapa capital gain yang akan diperoleh.

Dalam investasi bodong, semua tidak ada kejelasan sama sekali. Mereka mengiming imingi perputaran modal entah bagaimana dapat tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat.


4. Bergantung pada investor baru

Salah satu skema investasi bodong yang paling umum adalah skema Ponsi. Dalam skema Ponsi keuntungan didapatkan dari investor yang baru masuk. 

Jika suatu perusahaan investasi sangat bergantung pada investor baru masuk, maka anda wajib mewaspadainya karena besar kemungkinan ia menggunakan skema Ponzi.


5. Menjual nama tokoh masyarakat

Agar calon korbannya percaya investasi yang mereka tawarkan, mereka akan menyebutkan nama nama tokoh terkenal baik kalangan pejabat, artis, tokoh masyarakat maupun ulama.


Padahal kenyataannya tokoh yang mereka sebutkan sama sekali tidak pernah mengenal pperusahaan investasi tersebut apalagi sampai bergaubung. 

Anda dapat dengan mudah menemukan MLM yang menggunakan nama orang terkenal untuk meyakinkan orang lain dan kenyataannya ini cukup efektif.


Cara yang sama dilakukan oleh perusahaan investasi bodong untuk menipu calon korbannya. 

Untuk mengetahui apa yang dikatakan oleh perusahaan investasi tersebut benar benar mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tidak, anda bisa melihatnya di jejaring sosial tokoh masyarakat itu sendiri. 

Biasanya mereka yang ikut dalam investasi tertentu akan menceritakan pengalamannya ke sosial media.


6. Mendesak untuk bergaubung

Calon korban akan di desak untuk segera bergabung dengan keuntungan yang cukup besar. Kesan yang timbul bahkan cukup memaksa seseorang untuk bergabung hari itu juga. 

Perusahaan investasi yang profesional tidak akan pernah mendesak kliennya untuk bergaubung apa lagi memaksa.


7. Rekam jejak tidak jelas

Perusahaan investasi bodong akan menceritakan keberhasilan mereka yang spektakuler namun tidak dapat dibuktikan kebenarannya. 

Perusahaan investasi bodong akan mengklaim bahwa mereka mendapatkan banyak penghargaan tingkat nasional bahkan internasional karena kepuasan investor, atas pengalaman mereka dan lainnya.

Namun jika kita melihat media masa dan media sosial, tidak akan dapat kita temukan klaim klaim tersebut kecuali dari sosial media mereka, situs web mereka dan jaringan bisnis mereka.


8. Informasi kurang jelas

Pada dasarnya investasi bodong menaretkan masyarakat awam yang masih buta dengan dunia investasi.  

Mereka yang masih awam tidak mengetahui dan bingung apa yang harus diketahui dan ditanyakan perihal investasi. Namun jika anda sudah paham tentang investasi, anda dapat dengan mudah anda curigai sebuah investasi benar atau tidak.


Saat diminta penjelasan tentang model pengelolaan dana yang dihimpun atau kemana natinya dana tersebut akan dialokasikan biasanya perusahaan investasi bodong akan menghindari pertanyaan ini dengan mengalihkan jawaban, berputar putar atau menjawab dengan tidak jujur dengan tetap berusaha meyakinkan.


Ciri Investasi Bodong yang Harus Anda Ketahui Agar Tidak Tertipu


Tips menghindari investasi bodong

1. Periksalah apakah perusahaan investasi sudah memiliki surat izin usaha dan terlah terdaftar di OJK atau tidak. Jika tidak, maka sudah pasti itu investasi bodong.

2. Jika perusahaan investasi menjual nama tokoh publik, jangan langsung percaya. Cek terlebih dahulu kebenarannya.

3. Sebelum berinvestasi, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apakah perusahaan investasi itu memiliki track record yang baik atau buruk.

4. Saat anda ditawari peluang investasi, jangan langsung tergiur, bersikaplah skeptis. Mintalah penjelasan mengenai sekema investasi dan tanyalah dengan detail mengenai investasi tersebut.


Akhir kata

Itulah 8 ciri investasi bodong yang harus anda ketahui agar tidak tertipu. Investasi memang sangatlah penting, namun jika anda salah memilih perusahaan investasi maka justru uang anda yang seharusnya bertambah justru akan menghilang dibawa lari orang yang tidak bertanggung jawab.


Post a Comment for " Ciri Investasi Bodong yang Harus Anda Ketahui Agar Tidak Tertipu"