Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mau Nongkrong Stylish di Surabaya? Ini Spot Favorit Anak Muda Zaman Sekarang

 

Mau Nongkrong Stylish di Surabaya? Ini Spot Favorit Anak Muda Zaman Sekarang

CARIDUIT.ID – Jika kamu sempat melintasi kawasan Gubeng, Darmo, atau Manyar di malam akhir pekan, satu hal yang pasti kamu temui adalah keramaian luar biasa di berbagai tempat makan yang dipadati anak muda. 

Dari coffee shop bergaya industrial hingga warung makan kaki lima dengan cita rasa legendaris, Surabaya punya segalanya untuk urusan lidah dan gaya hidup.

Kota Pahlawan ini bukan cuma kaya sejarah dan gedung pencakar langit. Di balik sibuknya aktivitas metropolitan, Surabaya diam-diam menjelma menjadi surganya kuliner anak muda yang menyajikan berbagai makanan pavorit. Tak hanya menawarkan rasa, tempat-tempat ini juga menjadi ruang ekspresi, ajang nongkrong, hingga spot konten sosial media.

Untuk kalian yang ingin tahu lebih banyak lagi seputar tempat makanan pavorit yang ada di dunia terutama di Indonesia, kunjungi ulasanresto.id

Dari Warung ke Instagrammable Spot

Salah satu tempat yang tak pernah sepi pengunjung adalah Rawon Kalkulator yang terletak di kawasan Taman Bungkul. Meski terkesan sederhana, warung ini punya daya tarik yang sulit ditandingi. Nama “kalkulator” sendiri datang dari kemampuan kasir menghitung total pesanan tanpa alat bantu, bahkan lebih cepat dari aplikasi kasir.

Di sinilah daya tarik kuliner Surabaya terlihat nyata. Anak muda rela antre panjang demi mencicipi sepiring rawon hitam khas Jawa Timur, lengkap dengan empal goreng dan sambal pedas. Di era di mana estetika makanan dan tempat sering jadi penentu, Rawon Kalkulator membuktikan bahwa rasa tetap jadi raja.

Tapi bukan berarti Surabaya kekurangan tempat kekinian. Di sudut lain kota, tepatnya di daerah Darmo Park, berdiri sebuah kafe bernama Historica. Tempat ini menjadi langganan mahasiswa dan pekerja kreatif. Desainnya yang industrial minimalis dan nuansa earthy membuatnya cocok untuk bekerja, ngobrol, atau sekadar berfoto untuk kebutuhan Instagram.

“Di sini enak banget buat kerja. Kopinya mantap, ada colokan, dan suasananya santai,” ujar Dita, mahasiswa desain interior yang mengaku hampir tiap pekan mampir ke sana.

Menu andalan Historica adalah cold brew dengan sirup homemade serta aneka pastry yang freshly baked. Meski harga relatif tinggi untuk ukuran kantong pelajar, tempat ini tetap ramai, membuktikan bahwa kualitas dan pengalaman adalah nilai jual utama.

Street Food yang Tak Pernah Mati Gaya

Tak lengkap bicara makanan favorit anak muda Surabaya tanpa menyebut Surabaya Street Food Festival yang biasanya digelar tiap tahun di Grand City Mall. Namun di luar event besar, kawasan seperti Kampung Malang, Keputran, hingga daerah Kedungdoro sudah sejak lama menjadi markas kuliner malam.

Salah satu spot yang sedang naik daun adalah Seblak Jeletet Kedungdoro. Menyediakan level kepedasan yang bisa bikin keringat bercucuran, tempat ini selalu ramai sejak sore. Bahkan ada pembeli yang sengaja datang dari luar kota demi mencoba sensasi seblak dengan topping ceker, bakso, dan mie keriting yang menggugah selera.

“Seblak di sini beda! Level pedasnya gak main-main. Tapi justru itu yang bikin nagih,” ujar Fikri, pengunjung asal Sidoarjo.

Seblak memang bukan makanan asli Surabaya, tapi pengemasan yang kreatif dan strategi pemasaran lewat TikTok serta Instagram menjadikannya snack favorit anak muda zaman sekarang. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana generasi muda menciptakan tren kuliner baru tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Tempat yang Lebih dari Sekadar Makan

Bagi anak muda Surabaya, tempat makan sering kali berarti lebih dari sekadar tempat untuk mengisi perut. Ini juga tentang tempat untuk bersosialisasi, produktivitas, bahkan healing sejenak dari tekanan hidup.

Contohnya Caturra Espresso di Jalan Anjasmoro. Tempat ini menjadi titik temu banyak komunitas: dari penulis, fotografer, hingga gamers. Selain menyajikan kopi single origin khas Indonesia, Caturra juga menyediakan ruang terbuka dan atmosfer santai yang jarang ditemukan di kafe lain.

“Aku sering banget diskusi bareng temen-temen komunitas di sini. Rasa kopinya enak, plus tempatnya gak bising,” ujar Reza, freelance videographer yang rutin nongkrong di Caturra.

Tak jauh dari sana, ada pula Depot Bu Rudy, rumah dari sambal legendaris yang kini sudah go nasional. Meski konsepnya jauh dari coffee shop kekinian, Depot Bu Rudy tetap memiliki tempat di hati generasi muda. Apalagi dengan adanya produk sambal kemasan yang kini dijual di e-commerce dan minimarket, memperkuat daya tariknya sebagai brand lokal yang tetap relevan.

Dunia Kuliner yang Terus Bergerak

Anak muda Surabaya bukan hanya penikmat, tapi juga pelaku. Banyak dari mereka kini mulai mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner sendiri. Dari gerobak ramen murah hingga dessert box kekinian, semangat kewirausahaan kuliner tumbuh kuat di kalangan Gen Z.

Kehadiran food court kreatif seperti East Coast Center Food Society atau Tunjungan Plaza Food Avenue menjadi tempat pelatihan alami. Di sana, banyak tenant makanan rumahan mencoba peruntungan dan merintis nama besar. Bahkan, beberapa di antaranya telah membuka cabang dan menjadi franchise.

Satu hal yang tak berubah, Surabaya tetap konsisten dalam menciptakan ruang bagi para pecinta dan penggerak kuliner. Dari semangkuk rawon klasik, secangkir kopi artisan, hingga seblak kekinian—semuanya menyatu dalam satu kota yang tidak pernah kehabisan rasa.

Post a Comment for "Mau Nongkrong Stylish di Surabaya? Ini Spot Favorit Anak Muda Zaman Sekarang"