Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Cara Riset Konsumen: Strategi Awal Untuk Pengusaha Pemula

8 Cara Riset Konsumen: Strategi Awal Untuk Pengusaha Pemula
Lakuan riset konsumen yang tepat agar bisnismu berkembang
CARIDUIT. ID - Apakah kamu pernah merasa sudah punya produk bagus, tapi kok penjualannya sepi? Bisa jadi masalahnya bukan pada produkmu, tapi pada siapa yang kamu sasar. Dalam dunia bisnis, memahami konsumen adalah pondasi utama. Inilah alasan kenapa riset konsumen penting, apalagi untuk kamu yang baru memulai bisnis.

Riset konsumen membantu kamu tahu siapa yang akan membeli produkmu, apa yang mereka butuhkan, sampai bagaimana cara mereka berbelanja. Dengan begitu, kamu bisa menawarkan solusi yang benar-benar tepat. Di artikel ini kamu akan belajar tentang langkah-langkah riset konsumen mulai dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, hingga perilaku.

1. Menentukan Segmentasi Usia

Usia memengaruhi cara belanja

Setiap kelompok usia punya kebutuhan berbeda.

  • Anak-anak: biasanya membutuhkan mainan edukatif, camilan sehat, atau perlengkapan sekolah yang menarik.

  • Remaja: cenderung mengikuti tren, mulai dari fashion, makanan kekinian, sampai kursus tambahan.

  • Dewasa muda: fokus pada karier, gaya hidup sehat, dan hobi.

  • Orang tua: lebih peduli pada kebutuhan rumah tangga, kesehatan, dan pendidikan anak.

Dengan memahami kelompok usia dari target konsumen, kamu bisa melakukan penyesuaian produk dan strategi promosi untuk bisnismu. Misalnya untuk produk minuman sehat, kamu bisa membuat desain kemasan yang estetik yang lebih cocok dengan anak muda, dan sebagai produk kedua kamu bisa menjual jamu herbal yang ditujukan untuk konsumen orang tua.

2. Memahami Perbedaan Gender

Laki-laki dan perempuan memeiliki preferensi yang berbeda

Salah satu yang mempengaruhi penjualan adalah jenis kelami kosnumen. Secara sederhana kita bisa bedakan antara laki-laki dan perempuan dengan cara berikut :

  • Perempuan akan lebih detail dan senang belanja untuk keluarganya. Produk fashion, kecantikan sampai produk rumah tangga yang lebih menarik mereka.

  • Laki-laki  akan lebih memilih produk yang praktis dan menyukai produk yang memudahkan pekerjaan mereka. Misalnya gadget, alat olahraga hingga makanan instan.

Tentu saja, pembagian preferensi dengan dua hal di atas tidak bersifat kaku dan tidak selalu benar di pasaran. Tapi dengan persepsi awal ini kamu bisa mengembangkannya menjadi lebih detail dan merinci perbedan konsumen laki-laki dan perempuan.

3. Analisis Pekerjaan dan Penghasilan

Gaya hidup mengikuti profesi

Penjualan suatu produk akan lebih laris jika konsumen target merupakan kalangan yang memiliki budget lebih untuk berbelanja. Sehingga, penghasilan konsumen bisa saja mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli produk tertentu. Perbedaan profesi ini perlu diperhatikan agar target konsumen kamu merupakan orang yang tepat yang bisa membeli produk yang kamu tawarkan. Misalanya :

  • Mahasiswa: terkadang akan mencari produk yang murah, seperti makanan hemat, jasa print murah hingga pakaian casual atau thrifting.

  • Karyawan kantoran: akan lebih memiliki produk yang praktis misalnya katering harian, laundry kiloan atau minuman siap saji.

  • Ibu rumah tangga: lebih cenderung untuk memilih produk kebutuhan sehari-hari dengan harga ekonomis.

Dengan mengenal permbedaan latar belakang konsumen dari pekerjaannya, kamu bisa membuat varian harga dan promo yang sesuai dengan kelas konsumer tertentu.

4. Memahami Perilaku Konsumen

Apa kebiasaan mereka?

Konsumen memiliki prilaku yang akan terlihat dari cara mereka berbelanja, waktu belanja hingga alasan yang mendorong mereka memilih suatu produk.

Contoh:

  • Ada konsumen yang akan memilih belanja online melalui aplikasi atau sosial media karena praktis.

  • Ada konsumen yang akan memilih produk karena sudah memiliki ulasan yang banyak dan testimoni positif dari konsumen sebelumnya.

  • Ada konsumen yang akan loyal pada satu brand karena sudah percaya dengan kualitas dan pelayanannya.

Untuk mendapatkan data tambahan berdasarkan prilaku konsumen ini, kamu bisa melakukan wawancar atau survey. 

5. Gunakan Alat Bantu Riset

Gunakan teknologi seperti sosial media

Sekarang sudah ada banyak media online yang bisa membantumu melakukan riset konsumen, misalnya : 

  • Google Trends: melihat tren pencarian produk.

  • Instagram Insight: kamu bisa mengetahui berapa banyak orang yang sudah mengetahui produkmu.

  • Marketplace analytics: bisa menjadi media untuk mengecek produk yang paling banyak dicari dan dibeli oleh konsumen.

Dengan dat ini, kamu bisa melakukan penyesuaian produk serta strategi promosi yang bisa menjawab kebutuhan konusmen.

6. Buat Profil Konsumen (Buyer Persona)

Gambarkan siapa targetmu

Sesudah memiliki data konsumen, kamu kemudian bisa membuat buyer persona sederhana. Misalnya :

  • Nama: “Siti”

  • Umur: 21 tahun

  • Profesi: pegawai kantor

  • Kebutuhan: makanan siap saji yang enak dan terjangkau, jasa transportasi yang gesit untuk ke kantor.

Dengan profil ini, kamu lebih mudah menentukan strategi. Misalnya, kamu bisa membuat paket salad hemat khusus untuk mahasiswa seperti Dina.

7. Cari Celah untuk Berbeda

Jangan hanya ikut arus

Riset konsumen bukan cuma soal tahu siapa target pasar, tapi juga menemukan cara agar kamu berbeda.

Kalau di sekitar rumah sudah banyak yang jual ayam geprek, mungkin kamu bisa membuat versi “ayam geprek sehat” dengan porsi lebih kecil dan harga ramah kantong. Dengan begitu, bisnismu nggak hanya jadi pelengkap, tapi benar-benar punya nilai lebih.

8. Lakukan Evaluasi Rutin

Perilaku konsumen bisa berubah

Tren bisa datang dan pergi. Konsumen juga bisa berubah selera. Karena itu, riset konsumen bukan sekali jadi.

Sediakan waktu setiap bulan untuk mengecek: produk apa yang paling laku, jam berapa penjualan ramai, dan siapa pelanggan barumu. Dengan begitu, kamu bisa cepat beradaptasi.

Penutup: Kenali Konsumen, Majukan Bisnis

Bisnis yang sukses bukan hanya soal ide, tapi juga seberapa dalam kamu mengenal konsumenmu. Lewat riset konsumen, kamu bisa tahu umur, jenis kelamin, pekerjaan, hingga perilaku target pasar. Dari situ, kamu bisa menyesuaikan produk dan layanan agar lebih tepat sasaran.

Ingat, bisnis itu seperti membangun hubungan. Kalau kamu tahu apa yang diinginkan pelanggan, mereka akan lebih setia. Jadi, jangan tunggu sampai bingung. Mulailah melakukan riset kecil-kecilan dari sekarang, pahami siapa calon pelangganmu, dan ciptakan produk yang sesuai kebutuhan mereka. Dengan begitu, bisnismu bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang pesat 

Post a Comment for "8 Cara Riset Konsumen: Strategi Awal Untuk Pengusaha Pemula"