Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengatasi Omset Turun di Bulan Ramadhan



Saat perilaku konsumen berubah, bisnis juga akan berubah. Saat Ramadhan, perilaku konsumen berubah sehingga banyak bisnis yang terpengaruh karenanya. Banyak yang diuntungkan karena datangnya Ramadhan, namun juga sebaliknya ada yang justru terjadi penurunan omset karena datangnya Ramadhan.

Seperti yang dilansir Republika pada Selasa, 24/8/2012, diberitakan bahwa teradi penurunan omset restoran antara 30 hingga 60% saat Ramadhan. Hal ini karena saat siang hari orang tidak makan dan pertemuan – pertemuan yang biasanya dilakukan di restoran tidak dilakukan di bulan Ramadhan. Selain itu banyak yang menyediakan takjil gratis dimana – mana.

Penurunan omset seperti ini merugikan bisnis karena biaya operasional akan terus berjalan sehingga cashflow menjadi tidak lancar. Untuk dapat menghindarinya, anda perlu mensiasatinya dengan melakukan beberapa perubahan agar tidak saja datangnya Ramadhan menjadikan omset turun, tetapi justru menjadikan Ramadhan sebagai daya ungkit bisnis anda.

1. Menyesuaikan jam operasional


Khususnya bisnis kuliner, jam operasional sangat berpengaruh pada laju bisnis. Mengingat orang hanya makan 2 kali sehari maka anda dapat membuka pada jam – jam sahur dan berbuka. Jika anda bukan terjun di bisnis kuliner, anda juga dapat mencoba menyesuaikan jam – jam operasional siapa tahu juga memang berpengaruh.

Misalnya pada bulan Ramadhan masyarakat lebih senang belanja kebutuhan sandang seperti baju, celana, sepatu, sandal, dll pada sore dan malam hari ketimbang pagi atau siang hari. Mensiasati hal ini, anda dapat membuka lebih lama di bulan Ramadhan ketimbang hari biasa.

2. Membuat program khusus


Program khusus seperti program sahur, berbuka, diskon, potongan harga khusus Ramadhan dan banyak program lainnya biasanya banyak bermunculan pada saat Ramadhan karena memang ini saat dimana strategi bisnis juga ikut berubah dan harus disesuaikan. Program khusus ini dapat menarik konsmen terhadap produk anda.

Anda dapat melihat dan mengamati bagaimana perusahaan lain melakukannya. Jika memang hal yang sama dapat anda lakukan, cobalah lakukan dengan lebih baik lagi.

3. Kaitkan produk anda dengan Ramadhan


Anda dapat mengaitkan produk dengan Ramadhan entah tampilan produk, fungsi produk, atau hal – hal lainnya yang berbau Ramadhan.

Contoh perubahan fungsi produk dilakukan oleh Pocari Sweat. Perusahaan ini berdiri di Jepang sebagai minuman olahraga yang fungsinya menggantikan ion tubuh yang hilang akibat olahraga.

Saat masuk ke Indonesia, strategi pemasarannya dilakukan pada saat Ramadhan bukan sebagai minuman olahraga, namun minuman untuk sahur dan berbuka yang fungsinya menggantikan ion tubuh yang hilang akibar berpasa. Dengan strategi ini, Pocari Sweat walaupn dengan rasa sangat tidak familiar dengan rasa minuman lainnya dapat mudah masuk ke pasar Indonesia.

Contoh lainnya yang sangat fenomenal dan dapat di ingat adalah HP Esia Hidayah. Sejatinya fungsi HP ini terdapat pada semua ponsel lainnya pada saat itu. Namun image yang ditanamkan pada brand HP Esia Hidayah mengaitkan ponsel ini dengan kebutuhan muslim.

Hal yang sama juga dapat anda kaitkan dengan hal – hal yang berbau Ramadhan entah dengan produk anda seseorang dapat lebih mudah beribadah, menjadi memiliki aktifitas ngabuburit yang menyenangkan, mengatasi lapar saat bulan puasa, menghilangkan bau mulut saat berpuasa, menyediakan pakaian muslim, hadiah untuk lebaran, makanan untuk tamu dan hal – hal lainnya yang sangat banyak yang dapat anda eksplorasi sendiri.

4. Potong biaya yang tidak diperlukan


Jika omset anda turun pada saat Ramadhan maka pendapatan turun, jika ini terjadi solusinya adalah dengan memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Jika konsumen lebih sendikit, mungkin ada beberapa pengeluaran juga dapat anda kurangi.

Karena hanya dua cara meningkatkan omset yaitu dengan menambah pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Memotong biaya yang tidak perlu juga dapat memperlancar cashflow anda. Jika pada bulan Ramadhan justru tidak hanya mengalami penurnan omset, tetapi mengalami kerugian, itu sangat fatal memotong biaya yang tidak diperlukan adalah sebuah kewajiban.

5. Stok barang


Pada saat pertengahan atau akhir Ramadhan, banyak yang mudik pulang kampung. Ini menyebabkan kemunduran pada banyak bisnis. Hal ini karena penyetok tidak lagi menyetok barang yang diperlukan. Karena barang yang tidak tersedia, produksi atau distribusi barang tertentu berhenti. Solusi paling efektif mensiasati hal itu adalah melakukan stok barang.

Jika penyetok tidak lagi mengirimkan barang kepada anda, anda sudah memiliki barang yang diperlukan untuk distribusi atau produksi. Jika anda anda sebagai distributor, jika anda memiliki stok, anda dapat menjadi penuplai utama untuk pengecer atau tangan kedua.

Jika anda sebagai produsen anda dapat memproduksi meskipun penyuplai sudah mudik, anda akan selangkah lebih unggul dibandingkan kompetitor karena anda tetap melakukan produksi disaat yang lain tidak melakukannya.

Tetapi ingat, jangan menimbun! Menimbun sangat dilarang karena akan merusak harga barang dan menyengsarakan banyak orang. Stok berbeda dengan menimbun, sebagai distributor anda tidak mebeli dalam jumlah banyak dan menjual barang lebih tinggi dari biasanya karena anda memonopoli produk tersebut. Ini cara yang licik yang tidak disarankan.

6. Membuka unit bisnis lain


Jika beberapa cara diatas dirasa tidak cocok untuk bisnis anda, mengapa tidak mencoba membuka unit bisnis lain disamping bisnis yang telah ada. Jika seandainya omset turun, artinya anda tidak begitu memerlukan banyak waktu untuk mengurusinya. Waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat unit bisnis baru yang dapat berkembang selama bulan Ramadhan.

Untuk melakukan ini anda tentunya tidak boleh membiarkan bisnis sebelumnya terbengkalai, perlu ada pengelolaan waktu yang efisien untuk melakukan hal tersebut.

Memang memulai bisnis baru tidaklah mudah untuk itu anda dapat membuat bisnis yang masih ada kaitannya dengan bisnis utama, tidak menyita terlalu banyak waktu karena anda juga masih mengurusi bisnis utama, dan dikelola oleh tim juga sebagai sebuah unit bisnis.

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, sudah selayaknya anda juga mendapatkan keberkahan dari bulan Ramadhan berupa omset yang meningkat dan bukan sebaliknya. Cara – cara diatas diharapkan dapat membantu mensiasati turunnya omset anda di bulan Ramadhan.

Perlu disadari bahwa nilai sebuah uang adalah pertukaran nilai yang diperoleh konsumen. Jika pada bulan Ramadhan konsumen anda tidak mendapatkan nilai dari perusahaan anda, artinya anda kurang memberikan nilai kepada konsumen.

Fokuslah membuat penawaran dan produk yang bernilai bagi konsmen anda. Karena semakin tinggi nilai yang dirasakan konsumen semakin banyak konsumen yang datang dan semakin naik omset anda.

Mungkin anda memiliki nilai yang tinggi untuk sebuah produk, namun nilai yang tinggi ini tidak dapat dirasakan karena bulan Ramadhan, siasati hal tersebut dengan membangun strategi yang dapat mendorong nilai produk perusahaan dapat dirasakan oleh konsumen.

Salah satunya adalah apa yang telah dijelaskan diatas. Praktekanlah cara diatas, semoga omset anda naik tajam pada bulan Ramadhan.

Post a Comment for "Mengatasi Omset Turun di Bulan Ramadhan"