Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadhan



Ramadhan adalah saat dimana kita berpuasa menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa diantaranya adalah makan dan minum. Namun sejatinya kita hanya mengurangi 1 kali makan menjadi 2 kali sehari dari 3 kali yaitu pada saat sahur dan berbuka.

Namun meskipun makan hanya 2 kali sehari tidak lantas menghemat pengeluaran kita. Justru dengan kegiatan puasa semakin menambah pengeluaran kita saat Ramadhan. Ini terjadi karena hidangan saat sahur dan berbuka menjadi lebih banyak dan bervariasi dibanding biasanya.

Saat Ramadhan juga kita cenderung konsumtif sehingga tidak mengherankan apabila terjadi kenaikan harga pada bulan Ramadhan. Dan terjadi perputaran uang dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat selama Ramadhan jika dilihat secara makro.

Ini membuat kebutuhan pokok menjadi melambung. Terjadi kenaikan harga antara 5% hingga 10% bahkan lebih.

Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk dapat mengatur keuangan pada masa Ramadhan ini.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan selama Ramadhan, silahkan simak berikut ini.

1. Buat Rencana Keuangan


Buatlah rencana anggaran belaja apa saja yang sekiranya dibutuhkan selama sebulan nantinya. Buatlah pos-pos pengeluaran dan pastikan pengeluaran terjadi untuk membeli barang-barang yang memang dibutuhkan.

Jangan lupa untuk membuat anggaran untuk keperluan seperti mudik, memberi THR jika anda pengusaha, zakat, dan sedekah.

Salah satu tujuan utama dari dibuatnya rencana keuangan adalah untuk menjadi peta yang menuntun anda menghemat pengeluaran anda untuk sebulan kedepan, jadi berkomitmenlah untuk mengikutinya agar membuat anggaran keuangan tidak menjadi sia-sia.

Mungkin hal yang merintangi untuk mengikuti rencana keuangan adalah tawaran mengiurkan dari beragam kuliner yang ada di pinggir jalan atau diskon yang diadakan selama priode Ramadhan.

Jadi ingatkanlah pada diri anda bahwa kedisiplinan adalah kunci keberhasilan. Jadi bukan saja anda menghindari mengeluarkan anggaran untuk menghemat, tetapi jauh lebih penting dari itu, dengan mendisiplinkan diri, anda sudah membentuk karakter pemenang yang mampu menahan godaan sesaat dan fokus pada jangka panjang keuangan anda.

Dalam merancang anggaran, jangan pernah lupakan untuk menabung. Pastikan anda memiliki alokasi untuk menabung berapapun itu karena menabung sangat penting untuk jangka panjang anda.

2. Catat Semua Pengeluaran Sehari-hari


Terlihat sederhana, namun sejatinya dibutuhkan tekat dan dorongan yang kuat untuk mendisiplinkan diri mencatat setiap pengeluaran setiap hari.

Ini sangat penting untuk memonitor kemana uang anda perginya. Apakah sudah sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya atau justru dihabiskan diluar itu.

Dengan mencatat, mungkin anda akan mendapati beberapa pengeluaran yang sebetulnya tidak esensial namun selalu anda habiskan untuk hal tersebut.

Namun bukan berarti anda harus membawa catatan kemanapun anda pergi. Saat ini sudah ada sangat banyak aplikasi mengatur keuangan yang dapat digunakan untuk melacak pemasukan dan pengeluaran.

Alikasi mengatur keuangan sangat membantu sekali. Bahkan mungkin lebih baik dari mencatat secara manual. Hal ini karena ada pengolahan data secara otomatis pada aplikasi tersebut yang menunjukan persentase pos-pos pengeluaran dan pemasukan.

3. Kenali, Atasi dan Antisipasi Pengeluaran Besar


Banyak hal yang dapat membuat pengeluaran semakin membengkak pada saat bulan Ramadhan. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengenali mana saja yang akan menjadi pengeluaran yang besar.

Setelah tahu mana yang berpotensi mengeluarkan uang kita, selanjutnya adalah mengatasi pengeluaran itu dengan menggunakan alternatif tertentu yang bisa dimungkinkan atau dengan cara lainnya.

Setelah itu baru dapat diantisipasi dengan menghindarinya atau dengan cara menunda membeli barang tertentu.

Ada banyak pengeluaran besar yang biasanya muncul pada saat Ramadhan diantaranya:

Hadiah


Ramadhan adalah momen kita berbagi dengan sesama dengan memberikan hadiah. Hadiah biasa diberikan untuk teman, tetangga, rekan kerja, dan juga keluarga dan kerabat.

Banyak yang bisa dijadikan hadiah misalnya makanan, jajanan, pakaian, peralatan solat dan lain sebagainya. Jika seandainya tidak dianggarkan dengan baik, maka ini dapat menjadi pengeluaran yang cukup besar.

Untuk mengatasi hal itu, sebaiknya buatlah sendiri bingkisan hadiahnya. Misalnya dengan cara membuat parcel sendiri, mengisi parcelnya sendiri dengan hadiah yang dibeli sendiri. Ini akan jauh lebih menghemat ketimbang membelinya.

Buka puasa bersama

Buka puasa bersama kerap kita lakukan bersama dengan para sahabat dan teman-teman kita. Kegiatan ini sangat menyenangkan dan kita nantikan. Namun kegiatan ini tanpa disadari cukup menguras kantong. Ini sering kali yang menjadikan bulan Ramadhan jauh lebih banyak pengeluaran dibandingkan dengan bulan biasanya.

Sebaiknya rencanakan jauh-jauh hari kegiatan buka puasa bersama atau sengaja menganggarkan untuk buka puasa bersama agar dana sudah terencana jauh-jauh hari.

Cara lainnya adalah dengan mengurangi jumlah buka puasa di kafe atau tempat makan. Ini akan cukup menghemat anggaran anda nantinya.

Pakaian


Salah satu budaya saat menjelang Idul Fitri adalah membeli pakaian baru. Ini karena semua orang ingin menggunakan pakaian baru saat hari lebaran tiba.

Sualayan akan dipenuhi oleh para pembeli yang mungkin salah satunya adalah anda sendiri.

Namun belanja pakaian bukanlah sesuatu hal yang wajib apa lagi ditengah kondisi keuangan yang mungkin sedang kurang baik yang tengah dialami.

Kalau dipikir-pikir sebetulnya belanja pakaian di hari lebaran secara berlebihan adalah hal yang memboroskan. Coba cek kembali lemari pakaian anda, pasti akan ada baju bagus yang jarang digunakan.

Jika memang ada baju yang cukup bagus untuk hari lebaran, mengapa harus beli?

Ingatlah esensi dari Idul Fitri adalah kembali suci, jadi mengapa tidak kita mensucikan diri dengan menghilangkan ego kita untuk memiliki baju baru? Bukankah gaya hidup sederhana justru merupakan ajaran Islam?

4. Melakukan Evaluasi


Setelah melakukan itu semua, perlu kiranya untuk melihat kembali apakah semua telah berjalan sesuai dengan yang seharusnya.

Maka evaluasi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti:

Sudahkah saya berkomitmen dengan rencana keuangan?

Mana anggaran yang tidak wajar?

Bagaimana cara menghadapi anggaran yang tidak wajat tersebut?

Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mampu mengarahkan anda untuk menelaah kembali apa yang sudah dilakukan terkait dengan keuangan.

Ini membantu anda untuk terus berada di rel yang tepat, rel yang sudah anda bangun diawal yaitu merencanakan anggaran dan tidak boleh melebi anggaran yang sudah ditetapkan diawal.

Evaluasi dilakukan setiap 3 – 7 hari sekali sesuai dengan keinginan.

Itulah beberapa cara mengatur keuangan selama bulan Ramadhan. Ini sangat penting untuk dilakukan agar Ramadhan benar-benar membawa berkah bukannya membuat kantong anda jebol.

Dengan perencanaan dan melakukan beragam cara mengatur keuangan yang tepat, ibadah selama bulan Ramadhan akan lebih khusyuk tanpa harus begitu kahwatir dengan dana yang kian menipis.

Semoga dengan pembahasan ini dapat sedikit banyak membantu anda untuk menelola keuangan lebih baik.

Post a Comment for "Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadhan"