Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Sederhana Mengubah Pikiran Orang Lain

Cara Sederhana Mengubah Pikiran Orang Lain


Kemampuan persuasif merupakan ilmu yang telah dipelajari sejak zaman Yunani dahulu sebelum masehi. Plato mengatakan “Orang yang mengusai persuasi akan mendapatkan apapun yang ia inginkan di dunia.” Ilmu ini sangat berguna bagi siapapun yang ingin meningkatkan kemampuan dirinya.

Meskipun sangat bermanfaat, disisi lain kemampuan mempengaruhi orang lain ini dapat sangat berbahaya. Contoh ekstremnya adalah Hitler.

Hitler hanyalah anak muda yang bercita-cita menjadi seorang pelukis terkenal. Meskipun memiliki kemampuan melukis yang sangat baik, namun keterampilan mempengaruhi orang lainlah yang mengubah hidupnya.

Ia mampu meyakinkan orang lain untuk menjadikan dirinya menjadi ketua partai Nazi, kemudian meyakinkan masyarakat Jerman untuk memilihnya dan meyakinkan semua orang bahwa perang harus dilakukan.

Contoh sederhana lainnya adalah kemampuan mempengaruhi orang lain ini digunakan untuk menjual produk yang buruk agar terdengar bagus, menawarkan investasi bodong dengan meyakinkan dan lainnya. Si pembicara tidak sama sekali terlihat menipu, ia mampu memikat orang lain untuk yakin kepadanya.

Tujuan dan alasan mempelajari peruasi seharusnya adalah untuk tujuan yang baik seperti menjalin relasi, mengubah pola pikir yang buruk yang ada pada orang lain, mengajaknya ke kebaikan secara lebih efektif, menjual produk yang bermanfaat bagi pelanggan dan lainnya.

Namun alih-alih mengubah pemikiran orang lain dengan memberikan argumen seperti kebanyakan orang lakukan, ada cara yang lebih efektif dan terbukti mampu mengubah pemikiran orang lain.

Namun perlu diingat bahwa mengubah pemikiran orang lain juga membutuhkan waktu, pemahaman, kemampuan mendengar, landasan berpikir yang kuat, argumen yang rasional dan sederhana, dan berbagai aspek lainnya yang membutuhkan perhatian penuh kepada lawan bicara.

Jika anda berpikir setelah membaca ini anda tahu cara membuat orang yakin dalam sekejap, disini tidak ada jawabannya. Sangat jarang terjadi momen “Aha! Benar juga.” kemudian secara tiba-tiba dapat meyakinkan orang lain.

Dan sebetulnya isi panduan ini bukanlah mengenai cara mengubah pemikiran orang lain…

Tetapi cara agar lawan bicara meyakinkan diri mereka sendiri. Karena tidak ada yang dapat mengubah pemikiran orang lain kecuali orang itu sendiri. Pikiran adalah satu-satunya di semesta yang dapat kita kontrol sepenuhnya.

Jadi intinya adalah buat mereka mempertanyakan kembali keyakinan mereka, kemudian beri mereka keyakinan yang anda sodorkan dan setelah mereka memegang keyakinan baru tersebut, perkuat keyakinan tersebut.

Cara Sederhana Mengubah Pikiran Orang Lain

Bagaimana caranya? Simak berikut ini:


1. Rapport

Pernahkah anda bertemu dengan sesorang kemudian langsung menjadi akrab atau bahkan langsung menjadi mitra bisnis atau sahabat. Ini sering terjadi pada kita. Namun ada apa dibaliknya?

Sederhananya, saat kita bertemu dengan orang baru secara otomatis naluri kita akan bersikap waspada karena kita menganggapnya tidak aman, mengancam dan berbahaya. Naluri ini menjaga kita dari tindakan kriminal dan menjaga nilai-nilai kita agar tidak mudah terpengaruh oleh orang asing.

Membangun rapport berarti membuat orang lain menjadi yakin bahwa kita cukup aman, baik, berniat tulus, bagian dari kelompoknya dan cukup bersahabat. Inilah kunci dalam komunikasi yaitu kepercayaan. Dengan kepercayaan yang tinggi sebetulnya anda sudah memiliki peluang yang besar untuk mempengaruhi orang lain.

Namun di tahap pertama bertemu, tidak mudah untuk membangun report. Namun ada teknik yang biasa dilakukan oleh praktisi NLP yaitu dengan miroring atau meniru.

Sederhananya kita menyukai kemiripan jadi sebisa mungkin mencari dan menemukan kemiripan dari lawan bicara. Misalnya menanyakan hobi, kesibukannya, asal dan lainnya. Jika ada kemiripan maka anda adalah bagian darinya. Selain seputar topik yang dibahas, gestur tubuh juga disesuaikan dengan gestur lawan bicara.

2. Dengarlah sebelum anda ingin didengar


Baik dalam buku “How Win Friend and Influence People” karya Dale Carnagie maupun “7 Habbit Highly Efective People.” kaya Dr. Steven R. Covey, mereka sama-sama membahas 1 bab yang dikhususkan untuk sub judul mendengarkan. Ini menunjukan betapa pentingnya mendengarkan sebelum anda ingin didengarkan.

Seperti yang dijelaskan Dr. Steven, saat kita mendengarkan orang lain, kita telah memberikan udara psikologis bagi orang lain. Sebagaimana udara yang kita hirup sangat penting, udara psikologispun demikian.

Dengan mendengarkan, anda tahu nilai-nilai apa yang ia pegang, apa yang ia anggap sebagai deposito emosi (akan dibahas) atau bukan dan bagaimana ia memandang hidupnya.

Dengan mendengarkan, orang akan memperlihatkan manual program di dalam otaknya, apa yang mempengaruhinya, landasan berpikirnya dan acuan yang ia pakai dalam hidup. Ini adalah kunci untuk mempengaruhi orang lain yaitu terlebih dahulu mengetahui apa yang memengaruhinya sebelum benar-benar memengaruhinya.

3. Buat deposito emosi

Setiap orang mempunyai apa yang disebut dengan deposito emosi. Sebuah analogi yang bagus mengenai hubungan antar manusia. Deposito emosi sama sebagaimana deposito bank, kita dapat mengisi atau menariknya sewaktu-waktu.

Mengisinya dengan cara memberikan perhatian, memberikan keyakinan, melakukan hal-hal yang membuatnya senang, melakukan kebaikan kecil yang disenanginya, ini adalah deposito emosi.

Sebaliknya berbohong, menyalahkan, membentak, membenci, menyakiti, dan menyinggung emosi orang lain adalah bentuk penarikan.

Apa kaitannya dengan persuasi?

Jika anda memiliki tabungan deposito emosi yang banyak terhadap seseorang, maka anda akan sangat dipercaya dan anda sangat mudah untuk memengaruhinya.

Selain itu, dengan deposito yang banyak, anda akan sangat mudah untuk dimaafkan atas kesalahan yang anda perbuat atau ucapan yang anda katakan. Ini sangat penting dalam mempengaruhi orang lain.

4. Kedepankan emosi ketimbang fakta


Kedengarannya memang aneh dimana biasanya kita harus mengedepankan fakta dan logika ketimbang emosi.

Namun, sebetulnya perilaku kita tidak digerakan dan didorong oleh fakta yang kita ketahui namun berdasarkan emosi yang kita rasakan. Bahkan seringkali emosi membuat kita merasionalkan hal-hal yang nyatanya tidaklah rasional.

Kita semua tahu bahwa olahraga penting, ini adalah fakta. Namun sedikit dari kita yang berolahraga karena malas, dan ini adalah perasaan. Seringkali orang merasionalkan dengan misalnya aktivitas sehari-hari cukup melelahkan, jadi tidak perlu olahraga. Atau yang penting makanan sehat dan tidak perlu olahraga.

Cara Sederhana Mengubah Pikiran Orang Lain

Atau contoh lainnya adalah merokok. Semua orang tahu rokok itu berbahaya (fakta), namun sebagian orang tetap merokok karena kecanduan (emosi). Mereka merasionalkan kalau merokok ataupun tidak orang akan tetap mati. Jadi ia merasa rugi sepanjang hidup tidak merasakan nikmatnya rokok.

Setelah kita tahu bahwa otak kita lebih dipengaruhi dan dikendalikan oleh emosi ketimbang fakta, kita dapat merancang strategi untuk memengaruhi emosi orang lain.

Misalnya saat hendak menjual produk kesehatan. Daripada anda menjelaskan betapa hebatnya produk tersebut, jelaskanlah bagaimana perasaan nikmat yang akan dirasakan oleh calon konsumen anda jika menggunakan produk yang anda tawarkan.

Penutup


Mempengaruhi orang lain membutuhkan latihan, pembiasaan dan kemampuan komunikasi yang baik. Semoga artikel ini dapat membantu anda untuk memngubah pikiran orang lain sebagaimana yang anda inginkan.

2 comments for "Cara Sederhana Mengubah Pikiran Orang Lain"