Cara Menjadi Bos yang Berwibawa yang Disukai Karyawan

Ada 2 tipe kepemimpinan perusahaan dalam memotivasi karyawannya, satu dengan menekankan pada reword atau imbalan dan yang lain dengan punishment atau dengan hukuman dan kesengsaraan.

Ada 2 penelitian yang melandasi tindakan ini. Pertama sebuah penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa perilaku baik yang mendapatkan pujian lebih cenderung dilakukan berulang ketimbang seseorang tidak melakukan perilaku tertentu dengan konsekuensi hukuman.

Ini menghasilkan kesimpulan bahwa seorang karyawan harus didorong oleh motivasi yang didasari pada apresiasi dan dorongan internal pada dirinya yang menghasilkan produktivitas pada perusahaan.

Penelitian yang lain menyatakan bahwa 80% motivasi seseorang muncul karena menghindari kesengsaraan.

Yang artinya kesengsaraan adalah pendorong utama seseorang dalam melakukan sesuatu. Maka untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sebagian mengancam karyawannya dengan hukuman.

Cara kedua ini menghasilkan karyawan yang membenci atasan. Namun kenyataannya kedua tipe kepemimpinan dan dorongan motivasi karyawan seperti ini diterapkan pada perusahaan besar di dunia.

Misalnya pada perusahaan General Electric yang didirikan oleh Thomas Alfa Edison. Dibawah kepemimpinan Jack Welch, budaya perusahaan berubah total.

Semua karyawan diubah menjadi karyawan tidak tetap, dan dihantui pemecatan sewaktu waktu jika tidak memiliki peran berarti di perusahaan atau memiliki produktivitas yang lemah.

Selain itu Jack Welch memberlakukan beragam upaya yang mendorong produktivitas dengan menekan karyawannya. Produktivitas memang melejit tajam tetapi Jack Welch menjadi bos yang sangat dibenci karyawannya.

Ia memotivasi karyawannya dengan “menodongkan senjata kepada mereka”. Jack Welch telah memecat puluhan ribu karyawannya sehingga dijuluki sebagai neutron Jack, seperti bom neutron yang melenyapkan orang dengan tetap membiarkan bangunannya tetap berdiri.

Hasilnya General Electric menjadi perusahaan paling bernlai di dunia. Seluruh unit usahanya menjadi nomor 1,2 dan 3 di pasar. Hal ini karena bagi Jack Welch setiap unit usaha GE harus menduduki nomor 1, 2, 3, jika tidak, maka harus: 1. diperbaiki, 2. dijual, 3. ditutup.

Hal yang sama juga terjadi pada Steve Jobs. Ia dikenal memiliki watak yang keras dan sangat perfeksionis sehingga mengganggu orang sekitarnya.

Ternyata karyawan Elon Musk juga banyak yang tidak menyukainya karena perusahaannya seperti Tesla dan SpaceX memiliki jam kerja yang panjang dengan waktu libur 1 hari dalam seminggu sehingga menjadi perusahaan dengan tingkat stres yang tinggi.

Namun memiliki watak yang keras bukanlah satu-satunya cara dan jalan untuk menumbuhkan perusahaan, seseorang bisa juga menjadi bos yang berwibawa namun tetap disukai oleh karyawannya. Misalnya seperti yang dilakukan Bill Gates dan duo pendiri Google.

Berikut beberapa cara menjadi bos yang berwibawa yang disukai karyawan:

1. Berperilaku Menyenangkan

Bos yang berperilaku menyenangkan dapat membuat suasana kerja menjadi nyaman. Seseorang akan mudah mendapatkan tanggapan baik dari orang lain. Biasakanlah untuk menghabiskan waktu, mengobrol dan bercengkrama dengan karyawan.

Perbanyaklah tersenyum karena dengan tersenyum wajah anda terlihat lebih ramah dan cenderung disukai orang lain.

Letakan sudut pandang anda pada orang lain dan lihat bagaimana rasanya menjadi orang lain yang melihat diri anda sendiri agar dapat melihat beberapa kesalahan yang mungkin anda lakukan saat bersosialisasi.

Untuk mengubah perilaku yang sudah menjadi karakter dan watak anda tidaklah mudah. Pertama anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa anda berubah menjadi pribadi yang baru yang lebih menyenangkan, mengadopsi pemikiran baru, perilaku baru, membuang pemikiran dan kebiasaan lama.

Kedua, anda harus meyakinkan orang lain bahwa anda telah berubah. Caranya dengan menunjukan sendiri bahwa watak dan karakter anda lebih baik dan menyenangkan.

2. Menjadi Pendengar yang baik

Menurut Dale Carnagie, seseorang 1000X lebih tertarik kepada dirinya sendiri ketimbang orang lain. Jadi salah satu topik pembahasan yang paling disukai oleh seseorang adalah topik yang berkaitan dengan dirinya.

Kita dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan respon yang tepat. Menjadi pendengar yang baik merupakan kunci utama dalam komunikasi yang berhasil. Saat lawan bicara tengah berbicara, jangan potong pembicaraannya.

Kenyataannya jauh lebih mudah berbicara ketimbang menjadi pendengar yang baik, oleh sebab itu melatih diri untuk menjadi pendengar yang baik akan sangat berguna untuk menjadi bos yang berwibawa.

3. Memandang karyawan sebagai sebuah keluarga

Banyak perusahaan startup dan perusahaan teknologi saat ini membangun suasana kekeluargaan, menjadikan mereka betah di perusahaan karena saat seorang karyawan memandang perusahaan sebagai sebuah keluarga besar, mereka akan jauh lebih menghargai perkerjaan mereka.

Prinsip ini tercermin pada perusahaan Tokopedia dimana mereka membangun suasana yang menyenangkan, satu sama lain tidak dipisahkan oleh bilik-bilik sehingga suasana kerja menjadi hangat. Dengan beragam fasilitas yang ada, mereka dapat menghabiskan waktu bersama dan mempererat tali kekeluargaan sesama mereka.

Sikap kita didorong oleh pandangan kita, jika kita memandang karyawan hanya sebagai alat produksi, pandangan kita menyamanakan orang dengan mesin. Ubahlah pandangan tersebut dan anggap karyawan adalah sebuah keluarga besar yang disatukan oleh visi perusahaan.

4. Melakukan tantangan seru bersama

Suasana kantor yang membosankan memberikan ketidaknyamanan bagi karyawan. Ini dapat disiasati dengan membuat tantangan seru bersama antara anda sebagai bos dan anda sebagai karyawan.

Misalnya yang dilakukan Sam Walton pendiri Wall Mart yang bertaruh dengan karyawannya, jika karyawannya mampu mencapai target penjualan maka ia harus berpakaian ayam di depan gedung Wall Street. Ternyata Sam Walton kalah taruhan, target penjualan tercapai. Kemudian ia memanggil awak media dan berpakaian ayam di depan Wall Street. Keesokan harinya saham Wall Mart naik secara dramatis.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Microsoft. Dulu jika target penjualan tercapai maka petinggi Microsoft termasuk Bill Gates harus dilempar ke danau oleh karyawannya. Dan sebaliknya jika penjualan tidak tercapai maka karyawannya harus dilempar ke danau.

Dengan membuat tantangan yang menyenangkan, maka anda akan dipandang sebagai bos seru dan menyenangkan yang tentu saja pasti akan disukai oleh para karyawan. Tantangan tidak perlu ekstrem, cukup tantangan sederhana.

5. Menghargai setiap pendapat

Setiap perusahaan besar, pasti menghargai pendapat bawahannya dan menerimanya sebagai masukan untuk memperbaiki perusahaan jauh lebih baik. Termasuk Steve Jobs dan Jack Welch yang berwatak keras.

Steve Jobs memang sangat keras kepala namun ternyata Steve Jobs senang dengan orang yang mendebatnya dan sering adu argumentasi dengan karyawan yang tidak setuju dengannya dan ia menerima kritik atas saran yang berikan.

Menghargai setiap pendapat karyawan mungkin menjadi salah satu kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan dan memiliki birokrasi perusahaan yang baik.

Salah satu cara yang dilakukan oleh salah satu cabang BCA di Jawa Tengah adalah dengan meletakan kotak saran di kantor. Semua karyawan bisa memberikan kritik, saran dan ide untuk perusahaan.

Jika ide tersebut dapat diterima dan digunakan maka pemberi ide tersebut memperoleh sejumlah uang yang lumayan.