Cara Melakukan Evaluasi Bisnis yang Sedang Kamu Jalankan
![]() |
Lakukan evaluasi bisnissecara bertahap biar bisnismu tidak boncos |
Sayangnya, banyak orang mengira evaluasi itu ribet. Harus bikin laporan panjang dengan grafik, harus punya software mahal, atau bahkan nunggu usaha sudah besar baru dievaluasi. Padahal, evaluasi bisa dilakukan sejak bisnis masih kecil, bahkan cukup dengan catatan sederhana.
Pada dasaranya evaluasi terssbut bertujuan untuk mencari tahu:
👉 Apakah bisnis sudah sesuai dengan renccana awal ?
👉 Apakah ada bagian dari bisnis yang harus diperbaiki ?
👉 Apa strategi paling jitu yang bisa dilakukan kedepannya ?
Nah, biar lebih jelas, di artikel ini kamu akan belajar untuk melakukan evaluasi terhadap bisnismu dengan benar. Sekali lagi kamu jangan remehkan aspek ini, atau tidak bisnismu bisa merugi.
1. Cek Arus Keuangan dengan Jujur
Uang sudah menjadu komponen paling penting dalam sebuah bisnis. Jika arus keuangan yang terjadi tidak sehat, bisnis kamu bisa saja berhenti. Banyak pemilik usaha yang merasa produk laris manis dipasaran, tapi ujung-ujungnya justru merasa hasil yang ada tidak sesuai. Tidak jarang juga beberapa pengusaha malah tidak tahu kemana perginya omzet yang sudah didapatkan tersebut.
Misalnya, seorang penjual kopi keliling bisa dapat omzet Rp10 juta per bulan. Tapi setelah dicek, ternyata pengeluaran untuk bahan baku, bensin, dan sewa tempat sudah habis Rp9 juta. Artinya, keuntungan bersihnya cuma Rp1 juta. Itu pun belum dipotong biaya pribadi.
➡️ Evaluasinya: catat semua transaksi, sekecil apa pun. Bahkan uang Rp5.000 untuk beli kantong plastik tetap dicatat. Dari situ baru terlihat apakah harga jual sudah tepat, atau ada biaya yang sebenarnya bisa ditekan.
2. Dengar Suara Pelanggan
Pelanggan merupakan cerminan paling tepat dari velue bisnismu. Mereka bisa memberi tahu kekurangan pada bisnis kamu meski tidak diminta. Sayangnya, justru banyak pengusaha yang merasa tidak ingin diajari oleh konsumennya sendiri
Contoh sederhana:
Konsumen yang sering komplain karena pesanan makanannya terlambat sampai di rumah. Ada juga yang kemasannya rusak, atau ada yang merasa kurang nyaman dengan pelayanan yang didapatkan..
Jika hal ini terus saja dibiarkan, konsumen yang sudah datang ke tempat kamu akan berpindah ke yang lain. Tapi, kalau semua komplain dan keluhan itu kamu respon, mereka akan lebih senang dan merasa diperhatikan.
➡️ Evaluasinya: selalu minta feedback. Bisa lewat obrolan langsung, survei singkat, atau review di marketplace. Kumpulkan kritik, lalu buat daftar hal yang harus ditingkatkan.
3. Tinjau Cara Promosi
Promosi adalah bahan bakar bisnis. Tapi jangan sampai bahan bakarnya boros tanpa hasil. Banyak yang sudah habis-habisan pasang iklan, tapi penjualannya nggak naik signifikan.
Contoh kasus: kamu jual baju bayi, tapi iklanmu justru muncul ke audiens mahasiswa lajang. Ya jelas boncos.
➡️ Evaluasinya: cek hasil setiap promosi. Iklan mana yang efektif, konten media sosial mana yang paling banyak mendatangkan pelanggan, dan saluran mana yang kurang efektif. Fokus ke yang berhasil, hentikan yang hanya buang biaya.
4. Perhatikan Kinerja Tim atau Diri Sendiri
Kalau punya karyawan, kualitas kerja tim juga perlu dievaluasi. Apakah mereka nyaman bekerja, atau malah kewalahan? Apakah ada tugas yang tumpang tindih?
Kalau masih kerja sendirian, coba evaluasi diri sendiri. Apakah waktumu terlalu banyak dipakai untuk hal teknis kecil, sehingga tidak sempat mikir strategi besar? Misalnya, terlalu lama membungkus paket padahal bisa dibantu orang lain.
➡️ Evaluasinya: buat daftar pekerjaan harian. Bedakan mana yang bisa dikerjakan orang lain, mana yang harus kamu tangani langsung. Dengan begitu, waktu bisa lebih efisien.
5. Bandingkan dengan Kompetitor
Melihat cara kompetitor bukan berarti meniru mentah-mentah. Tapi dari situ, kita bisa belajar.
Misalnya, kamu punya usaha laundry kiloan. Kompetitor sebelah bisa kasih layanan antar-jemput gratis, sementara kamu belum. Dari situ kamu bisa menilai: apakah perlu menambah layanan serupa, atau justru fokus ke kecepatan cuci yang lebih singkat.
➡️ Evaluasinya: buat daftar kelebihan dan kekurangan usahamu dibanding kompetitor. Cari celah keunggulan yang bisa ditonjolkan.
6. Ukur Pencapaian dengan Target Nyata
Bisnis tanpa target itu seperti berlayar tanpa arah. Jadi, setiap evaluasi harus punya acuan.
Contoh: target penjualan bulan ini Rp20 juta, tapi ternyata hanya tercapai Rp15 juta. Nah, yang perlu ditanyakan bukan hanya “kenapa kurang?” tapi juga “apa langkah konkret supaya bulan depan bisa lebih baik?”
➡️ Evaluasinya: buat target yang realistis, lalu catat hasil setiap bulan. Dari situ, analisis penyebab gap antara target dan hasil nyata.
7. Rencanakan Langkah Perbaikan
Evaluasi tanpa aksi sama saja bohong. Setelah menemukan masalah, buat rencana jelas.
Contoh:
Jika biaya operasional terlalu tinggi → cari pemasok bahan baku lebih murah.
Kalau promosi tidak efektif → ganti strategi konten atau target audiens.
Kalau pelayanan lambat → tambah SDM atau perbaiki alur kerja.
➡️ Evaluasinya: tulis rencana perbaikan di catatan. Evaluasi lagi di bulan berikutnya, apakah langkah itu berhasil atau perlu penyesuaian baru.
Kenapa Evaluasi Itu Penting?
Banyak usaha kecil gulung tikar bukan karena produk mereka jelek, tapi karena tidak pernah melakukan evaluasi. Mereka tidak sadar uang habis di hal yang salah, pelanggan kabur, atau strategi promosi tidak tepat sasaran.
Dengan evaluasi rutin, kamu bisa:
- Menemukan masalah lebih cepat.
- Memperbaiki kesalahan sebelum terlambat.
- Membuat bisnis lebih efisien dan menguntungkan.
Kesimpulan
Evaluasi bisnis tidak harus menunggu usaha besar. Bahkan untuk warung kecil, online shop, sampai jasa cuci motor, evaluasi tetap penting.
Ingat, bisnis itu dinamis. Hari ini ramai, besok bisa sepi. Dengan evaluasi rutin, kita bisa tahu arah yang benar, memperbaiki yang salah, dan menemukan peluang baru.
Jadi, mulai sekarang, luangkan waktu sebulan sekali untuk mengecek semua aspek bisnis. Catat hasilnya, ambil tindakan, dan rasakan sendiri dampaknya.
Post a Comment for "Cara Melakukan Evaluasi Bisnis yang Sedang Kamu Jalankan"
yuk saling berbagi di kolom komentar