Weakness dalam Analisis SWOT: Mengubah Kelemahan Menjadi Peluang Bertumbuh
![]() |
Berani kenali kelemahan internal bisnismu? Pahami apa itu Weakness dalam SWOT & cara menemukannya secara jujur untuk menyusun rencana perbaikan. |
Weakness merupakan bagian dari ilmu SWOT dalam bisnis yang merupakan komponen penting yang harus segera ditangani. Proses menemukan Weakness pada bisnis seperti halnya seorang dokter yang sedang berusaha menemukan penyakit dari pasiennya, kemudian akan diberikan resep obat untuk membantu kesembuhan pasien. Sama dengan bisnis, jika Weakness segera ditemukan pada bisnis, maka si pemilik bisnis bisa segere memperbaiki kelemahan tersebut sebelum menimbulkan masalah.
Untuk memudahkan kamu dalam mengidentifikasi sisi Weakness dari bisnis yang kamu jalankan, berikut langkah-langkah yang bisa kamu tempuh. Mulai dari identifikasi awal, mengurutkan masalah yang ada dan menemukan solusi terbaik.
Memahami Esensi dari Weakness (Kelemahan)
Secara defenisis, Weakness merupakan kekurangan atau sisi negatif dari bisnis yang kamu jalankan. Kekurangan ini kemudian akan menyebabkan bisnis kamu terjun ke posisi yang tidak diuntungkan dan bisa saja kalah saing dengan kompetitor.
Setidaknya ada tiga elemen kunci mengenai Weakness ini, yaitu :
Faktor Internal: kurang lebih dengan Strength, kelemahan bisnis berasala langsung dari dalam bisnis. Bentuknya bisa bervariatif, mulai dari sistem kerja yang tidak baik, kekurangan sumber daya, hingga kekurangan sumber tenaga. Kabar baiknya adalah Weakness bisa dengan mudah kamu tangani karena berasal dari dalam bisnismu yang dimana kamu memiliki kuasa penuh untuk melakukannya.
Negatif: Secara aktif akan menurunkan kinerja bisnis, mengurangi kepuasan dari pelanggan dan menghambat pertumbuhan bisnismu.
Posisi Kurang Menguntungkan: Kelemahan pada bisnis bisa menjadikan kompetitor menjadi lebih baik. Jika kompetitor sudah memiliki toko onlinenya sendiri dan kamu belum, kemudian mereka sudah bisa memberikan pengalaman berbelanja yang lebih canggih dan mudah, tentu konsumen akan beralih kepadanya.
Kunci Mengidentifikasi Kelemahan: Diperlukan Kejujuran Penuh
Untuk menemukan kelemahan bisnismu, kamu harus menurunkan ego dan menilai bisnis secara objektif apa adanya. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan :
1. Analisis Keluhan Pelanggan
Kamu bisa mjulai dari setiap keluhan yang disampaikan pelangganmu. Kumpulkan semua keluhan dan buat ke dalam beberapa kategori. Beberapa keluhan yang paling sering muncul adalah pengiriman yang lama, admin yang tidak responsif, atau kualitas produk yang tidak sama. Dengan mempelajari kkeluhan pelanggan kamu bisa menemukan Weakness bisnismu lebih cepat.
2. Evaluasi Proses Bisnis Internal
Setelah mempelajari keluhan konsumen, sekarang saatnya kamu melirik ke dalam dapur bisnismu sendiri. Perhatikan setiap komponen yang bekerja, mulai dari mesin, tenaga kerja dan pengemasan produk, atau pelayanan yang diberikan oleh admin. Temukan aspek yang menghambat kinerja bisnismu, yang memakan biaya lebih boros atau berjalan dengan tidak efisien. Untuk mengatasinya kamu bisa mengecek tim manajemen produk dan memeriksa alur komunikasi yang saling terhubung
3. Tinjau Keterbatasan Sumber Daya
Berani jujur untuk semua kekurangan termasuk kurangnya sumber daya yang dimiliki. Mulai dari modal, tim yang tidak kompeten hingga strategi bisnis yan gkurang optimal. Jika kamu menggunakan mesin tertentu, akui jika memang teknologi yang kamu miliki sudah ketinggalan zaman dan perlu upgrade.
Contoh-Contoh Kelemahan yang Umum Terjadi pada UMKM
Berikut adalah beberapa contoh kelemahan yang sering dijumpai pada bisnis skala kecil dan menengah.
Terkait Produk atau Layanan:
Kualitas produk yang naik-turun atau tidak konsisten.
Fitur produk yang kalah saing dibandingkan produk kompetitor.
Tidak memiliki cukup variasi produk untuk memenuhi selera pasar.
Terkait Pemasaran dan Penjualan:
Merek yang belum dikenal luas (brand awareness yang rendah).
Ketergantungan yang sangat tinggi pada satu platform penjualan saja.
Aktivitas promosi yang sporadis dan tidak terencana dengan baik.
Terkait Operasional dan Manajemen:
Pencatatan keuangan yang masih manual dan tidak teratur.
Lokasi usaha yang kurang strategis dan sulit dijangkau.
Ketergantungan yang tinggi hanya pada satu pemasok (supplier).
Manajemen waktu yang kurang efektif.
Dari Daftar Kelemahan Menuju Rencana Aksi
Membuat daftar kelemahan tidak ada gunanya jika hanya berhenti di atas kertas. Langkah selanjutnya adalah mengubahnya menjadi rencana perbaikan.
Prioritaskan: Kamu tidak bisa memperbaiki semuanya dalam satu waktu. Pilih 1-3 kelemahan yang dampaknya paling signifikan terhadap bisnismu.
Ubah Menjadi Tujuan: Buatlah tujuan yang spesifik dan terukur untuk setiap kelemahan yang ingin kamu perbaiki.
Kelemahan: "Admin lambat merespons chat pelanggan."
Tujuan Perbaikan: "Menerapkan sistem untuk membalas semua pertanyaan pelanggan dalam waktu maksimal 10 menit."
Kesimpulan: Kelemahan Adalah Ruang untuk Tumbuh
Dengan mengakui kekurangan bisnis bukan berarti bisnis akan menjadi gagal dan bankrut, namun sebaliknya kamu bisa menjadi pengusaha yang lebih handal jika mampu mengatasi setiap masalah dan kekurangan dalam bisnismu. Setiap Weakness yang berhasil kamu tangani akan menjadi kekuatan baru yang mendongkrak bisnismu.
Jangan takut untuk menemukan Weakness pada bisnismu, karena darisanalah babak baru perjalanan bisnismu akan dimulai.
Post a Comment for "Weakness dalam Analisis SWOT: Mengubah Kelemahan Menjadi Peluang Bertumbuh"
yuk saling berbagi di kolom komentar