Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Cara Menentukan Harga Jual Produk


Harga produk merupakan hal yang fundamental yang harus dipahami seorang pengusaha. Karena harga produk menentukan banyak hal dalam kemajuan suatu bisnis. 

Harga menentukan ketertarikan pelanggan, besar keuntungan usaha, besar potensi kerugian usaha dan lainnya.

Namun banyak yang mengira jika harga jual produk bisa ditentukan semaunya atau tergantung harga yang kompetitor tetapkan dalam satu lini bisnis yang sama.

Padahal cara tersebut kurang akurat dan tidak ada patokan pasti bagaimana menentukan harga jualnya.


Konsep dasar dalam menentukan harga jual

Perlu disadari bahwa sebenarnya yang dinamakan harga produk adalah perbandingan harga jual (price) dibanding nilai produk (value).

Harga jual (price) merupakan besaran uang yang pembeli harus bayar untuk mendapatkan barang tersebut.

Nilai produk (value) adalah benefit atau keuntungan yang diperoleh oleh konsumen dari produk anda.

Jadi sederhananya cara menentukan harga produk adalah menemukan titik seimbang antara harga jual dan nilai produk.

Saat seseorang membeli, ada tiga kemungkinan:

Pertama, ia merasa harga jual produk (price) terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai produk tersebut (value).

Kedua, ia merasa harga jual produk (price) sebanding dengan nilai produk (value).

Ketiga, ia merasa beruntung karena menemukan produk yang harga jualnya (price) rendah dan nilai produknya tinggi (value).


Dari konsep ini, kita dapat menyimpulkan bahwa angka tidak bisa disebut mahal atau murah sebelum dibandingkan dengan nilai yang melekat pada produk tersebut.


5 Cara Menentukan Harga Jual Produk


Keuntungan menentukan harga dengan tepat

Jika anda mampu menentukan harga produk dengan tepat, maka keuntungan yang bisa anda raih diantaranya:


1. Memaksimalkan keuntungan

Jika anda menetapkan harga yang terlalu tinggi secara tidak tepat orang tidak akan membeli dan keuntungan anda pastinya rendah. 

Dan sebaliknya, saat anda menetapkan harga yang rendah secara tidak tepat, maka anda akan mendapatkan banyak pembeli, namun justru kelelahan melakukan produksi yang tidak sebanding dengan nilai tinggi yang anda hasilkan. Keuntungan anda menjadi tidak maksimal.

2. Anda akan berfokus pada nilai

Ketimbang bersaing harga dengan kompetitor yang semakin menurunkan harga anda akan berfokus pada nilai. Meningkatkan pelayanan dan melakukan branding.

3. Penjualan meingkat

Efek dari nilai yang semakin meningkat maka produk anda akan memiliki keunggulan bersaing dibandingkan kompetitor. Pembeli akan membeli produk dari anda karena mereka tahu mereka mendapatkan (value) apa yang mereka bayar (price).


5 Cara Menentukan Harga Jual Produk


5 Cara Menentukan Harga Jual

Meskipun konsep dasar harga produk dan nilai produk sudah dijelaskan, namun itu bukan satu-satunya pertimbangan dalam menentukan harga produk. Ada 5 cara menentukan harga produk. Berikut ulasannya:

1. Harga produk pesaing

Ini adalah cara menentukan harga poduk yang paling sederhana dan paling banak digunakan. Ini sangat bagus dalam menentukan produk yang termasuk dalam produk komoditas seperti tempe, kedelai, kacang, gandum, beras, gula, cabai dan lainnya.

Dengan cara ini ada 3 cara yang bisa dilakukan:

1. Menyamakan harga dengan harga produk pesaing

2. Mengambil harga tengah atau rata-rata

3. Meninggikan harga produk yang jumlahnya terbatas atau langka sedikit lebih tinggi dari harga rata-rata produk pada periode sebelum terjadi kelangkaan.

Dengan cara ini seseorang tidak perlu kesulitan dalam menentukan harga. Naik turunnya juga berganung dari produk kompetitor.

Namun dengan demikian konsumen cenderung fokus pada harga dan menentukan pemelian hanya pada barang termurah karena komoditasnya sama. Karena hal ini juga profit tidak bisa besar.

2. Jual harga modal

Cara ini dilakukan dalam rangka riset pasar (market research). Caranya adalah dengan menciptakan produk minimum atau MVP (minimum valiable product) dan harga jualnya adalah harga modalnya untuk sekedar balik modal saja atau mencapai BEP (break even point).

Misalnya bahan baku + ongkos produksi + pemasaran + distribusi adalah sebesar Rp. 100.000,- maka harga jualnya sebesar Rp. 100.000,-


Tujuannya adalah:

1. Mengetahui apakah target market menyukai produk yang ditawarkan atau tidak.

2. Mendidik calon konsumen tentang produk baru yang ditawarkan.

3. Memberikan kesadaran konsumen tentang produk yang baru diluncurkan.

4. Membangun kebutuhan terlebih dahulu sebelum menjual produk atau istilahnya membangunkan market yang tertidur (sleeping market).

Setelah tujuan diatas terpenuhi, selanjutnya baru bisa dinaikan harganya agar memperoh keuntungan.


3. Harga berdasarkan waktu

Menentukan harga berdasarkan waktu yang dihabiskan untuk menangani klien adalah yang bergerak pada sektor jasa. Contohnya: privat, angkuntan, pengacara, freelancer dan lainnya.

Tarif atau harga bisa berdasarkan jam, hari, atau minggu. Karena kualitas jasa sangat ditentukan oleh kemampuannya menangani masalah klien, maka harga juga ditentukan oleh pengalaman dan kemampuan mereka.

Untuk yang masih baru, pastinya harga jauh lebih rendah dibandingkan jasa yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, menjadi ekspert atau spesialis dibidangnya.

Harga nantinya dapat naik seseuai dengan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4. Markup

Cara lainnya dalam menentukan harga adalah dengan melakukan markup harga. Yaitu dengan menambahkan markup berapa persen keuntungan yang diinginkan dengan harga pokok produksi produk.

Ingat, harga pokok produksi adalah semua harga yang dikeluarkan termasuk ongkos distribusi dan bahkan untuk hal yang jarang terhitung seperti tenaga, bensin, listrik, air dan lainnya.

Cara menghitungnya seperti ini:

Harga Pokok Produksi + (Harga pokok produksi x % Markup)

Misalnya anda membuat sendal jepit. Ongkos harga pokok produksi sebesar Rp. 10.000,- keuntungan yang ingin didapat sebesar 50% maka harga jualnya:

10.000 + (10.000 x 50%) = 15.000

Maka harga jual sebesar Rp. 15.000,-


5. Menentukan harga berdasarkan hasil

Ini adalah penentuan harga yang biasanya dilakukan oleh seorang konsultan bisnis, internet marketing, perpajakan dan lainnya.

Misalnya kesepakatan diawal ditetapkan seorang konsultan mendapatkan 3% sampai 20% dari profit dalam kurun waktu tertentu.

Maka keuntungan seorang konsultan berdasarkan kemampuannya memberikan hasil untuk kliennya. Semakin banyak yang dihasilkan maka ia juga semakin banyak profitnya.

Dan demikian juga sebaliknya, jika konsultan tidak berhasil maka ia tidak akan mendapatkan bayaran. Tentu ini jarang terjadi.

Sebagai klien tentu akan diuntungkan karena ada jaminan bahwa konsultan akan meningkatkan peforma bisnisnya sehingga mengurangi resiko dari pihak konsumennya.

Dari sisi konsultan, ia akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya dengan meningkatkan peforma bisnis kliennya dan tenu kliennya juga akan senang hati jika konsultan melakukannya.

Namun sayangnya masih banyak klien yang tidak terbuka dalam membuka data perusahaan padahal ini sangat penting untuk diketahui oleh konsultan.

Untuk dapat menaikan penjualan misalnya, ia harus tahu data penjualan sebelumnya, profit yang dihasilkan, modal yang dikeluarkan dan lain sebagainya. 

Kekhawatiran pencurian data bisnis dari sisi konsumen menjadi masalah tersendiri bagi bisnis konsultan yang menjalankan cara penetapan harga dengan cara seperti ini.


Post a Comment for " 5 Cara Menentukan Harga Jual Produk"