Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Agar Iklan Lebih Murah dengan Menggunakan Strategi Bidding Google Ads

strategi bidding google ads
strategi bidding google ads


Sebagai penggiat bisnis, sudah seberapa sering kamu gunakan dengan cara promosi berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads? Kecuali kamu sudah sering menjalankan kegiatan di atas, pasti sudah tak asing dengan yang namanya bidding. 

Oleh karena itu, dengan menggunakan strategi bidding google ads kamu lebih mudah mempromosikan secara berbayar. Adapun taktik bidding ini adalah salah satu cara yang sangat penting dilakukan untuk membuat performa iklan lebih efektif didalam segi harga maupun penayangan. 

Dengan taktik bidding, Google juga dapat memahami apa tujuan dari iklan yang kamu buat. Nah, pada kesempatan ini cariduit.id akan membahas tentang strategi bidding google ads yang digunakan untuk memprosikan berbagai bisnis.

Cara Agar Iklan Lebih Murah dengan Menggunakan Strategi Bidding Google Ads

  Salah memilih taktik bidding, hasil dari iklan kamu pun akan salah dan tidak efektif. Misalnya, kamu ingin beriklan untuk brand awareness, tetapi kamu memilih bidding untuk konversion. Ataupun sebaliknya, kamu ingin tujuannya untuk conversion, namun ternyata kampanye atau iklan yang kamu buat tidak mencukupi syarat untuk hal tersebut. Yuk, bahas lebih lanjut tentang taktik bidding di Google Ads!

Apa Itu Taktik Bidding?

Taktik bidding adalah taktik penawaran yang bertujuan untuk membelanjaan budget harian iklan di Google Ads. Bidding didalam Google Ads sendiri, ditentukan di dalam dua jenis yaitu tanpa batas dan adanya batas eksklusif. 

 Kecuali tanpa batas, nantinya Google akan dengan bebas menghabiskan budget tanpa ada pemberitahuan tambahan. Hal ini tidaklah buruk, tetapi bisa saja rasio biaya yang dikeluarakan akan lebih besar. 

Sedangkan kalau dengan adanya batas, maka Google tidak bisa sembarangan menghabiskan biaya karena ada batasan eksklusif yang diatur secara manual sebelum iklan tersebut tayang. Taktik bid sepere ini memang terbilang lebih bisa membuat ekonomis secara biaya, tetapi karena membatasi penayangan iklan maka tidak jarang iklan malah tidak tayang sama sekali. 

Maka dari itu, butuh taktik yang tidak bisa asal dan biasanya cara ini digunakan untuk mereka yang sudah berpengalaman. Perlu diketahui terkecuali setiap platfrom digital ads seperti Google, Instagram lebih-lebih Facebook Ads mempunyai taktik bidding yang berbeda-beda, meskipun cara kerjanya barangkali hampir sama. Pemilihan taktik bidding juga biasanya harus sesuai dengan tujuan dari iklan atau kampanye seperti tujuan click, impresi atau konversi.

Taktik Bidding di Google Ads yang Paling Sering Digunakan

Sebenarnya, banyak taktik yang bisa dikerjakan ketika kamu membuat iklan di Google Ads. Apalagi, jikalau kamu sudah pakar, bisa saja untuk membuat taktik sendiri secara manual yang menyesuaikan keperluan bisnis kamu. 

 Tetapi, untuk samapi ke sana pasti tidak bisa sembarangan, karena salah sedikit aja, banyak uang bisa melayang tanpa menghasilkan iklan yang efektif. Ditambah eksekusinya juga cukup kompleks. Maka dari itu, 6 taktik inilah sering digunakan. 

Apa saja? Dengan menggunakan taktik ini, kamu berarti mengizinkan Google Ads untuk menayangkan iklan disesuaikan dengan audiens dengan kesamaan mereka akan mengklik iklan kamu. Tak peduli apapun tujuan atau intensi dari mereka, kecuali audience tersebut mempunyai kesamaan untuk mengklik iklan kamu maka iklan tersebut kan ditampilkan.

Adapun, Jangan Sampai Menyalah Artikan Taktik Bid Ini

Menyebarkan iklan ke banyak audiens, bukan berarti membuat semakin banyaknya pengunjung yang akan membeli product atau layanan kamu. Maka dari itu, taktik bid ini hanya cocok digunakan sebagai awareness saja, dengan kabar lebih lanjutnya bisa dibaca di web site. 

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan sebanyak barangkali database audience previous visitor. Jikalau kamu miliki planning remarketing di iklan berikutnya, bisa menggunakan taktik ini terlebih dahulu.

Maximize Conversions

Maximize Conversions adalah lanjutan dari Maximize Click, yang mana jikalau menggunakan ini Google akan memfokusnya biaya kamu untuk mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya, tanpa adanya batas. 

Meskipun begitu, taktik ini punya kelemahan yaitu, Google akan terus menghabiskan biaya atau budget yang kamu miliki walaupun konversi yang didapatkankan 0 hingga kamu benar-benar menghentikannya. 

Maka dari itu, kamu harus benar-benar mempunyai konfigurasi iklan yang tepat sehingga biaya tidak terbuang sia-sia. Oh iya, taktik ini sangat cocok digunakan jika kamu mau mendapatkan potensi maksimal dari nilai biaya akuisisi rata-rata.

Enhanced Cost Per Click (CPC)

Nah, jika di dua sebelumnya kami menyerahkan automasi ke Google, maka Enhanced CPC adalah startegi non smart bidding yang dimiliki Google. Non Smart Bidding sendiri artinya taktik ini serupa sekali tidak menggunakan automasi dari Google, dan kamu harus mengoptimalkan taktik bid secara manual. 

Taktik ini juga bisa dibilang taktik turunan dari manual Cpc. Enhanced CPC cocok kamu gunakan untuk mengendalikan metrik CPC atau Cost Per Click. Alasannya, karena kamu bisa menetapkan sendiri berapa batas maksimalnya. 

Tetapi para pakar mengemukakan jikalau taktik ini kurang berfungsi, terlebih untuk kampanye taraf lanjut karena kamu benar-benar harus mengontrol semuanya secara manual belum lagi jika kampanyenya ada banyak.

Sasaran Cost Per Action (CPA)

Jika dengan Maximize Conversions kamu bisa mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya, maka dengan Sasaran CPA kamu bisa mendapatkan konversi dengan batas eksklusif. Biasanya, sasaran CPA diisi dengan nominal biaya yang kami mengidamkan. 

 Misalnya, CPA bisa diisi dengan Rp20 ribu, maka Google akan melakukan penyeimbangan sehingga rata-rata biaya per konversi yang didapatkan tidak melebihi Rp20 ribu. Namun perlu diperhatikan kecuali sasaran CPA hanya efektif jika iklan yang akan ditayangkan sudah diketahui potensi maksimal biayanya mengapa? 

Karena jika menentukan CPA yang benar-benar kecil maka iklan kamu akan berisiko tidak tayang sama sekali. Maka dari itu, taktik ini biasanya digunakan didalam kampanye taraf lanjut yang mana kamu sudah jalankan kampanye lain sebelumnya.

Sasaran Cost Per Mile (CPM)

Akhirnya ada Sasaran CPM atau Cost Per Mile, di mana kamu bisa mengatur batas biaya yang dikeluarkan untuk setiap 1000 impresi iklan. Jika kamu ingin mendapatkan awareness seperti iklan di TV, kamu bisa menggunakan Sasaran CPM karena dengan taktik ini iklan kamu bisa dilihat oleh orang sebanyak-banyaknya di dalam batas biaya eksklusif. 

 Tetapi sama seperti startegi pada poin sebelumnya, kamu harus paham dulu orientasi biaya yang efektif dari iklan milikmu, karena jika kamu membuat CPM benar-benar rendah maka iklan akan berpotensi tidak tayang sama sekali. Perlu kamu ketahui jikalau sasaran CPM hanya ada di kampanye yang berbasis visual seperti GDN atau Youtube Ads.

Sasaran Return on Ads Spend (ROAS)

Paling akhir ada Sasaran ROAS atau Return on Ads Spend, yang membuat kamu bisa mendapatkan nilai konversi paling besar disesuaikan nilai ROAS yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini pasti berbeda ya dengan sasaran CPA yang membuat kamu bisa mendapatkan konversi sebanyak-banyaknya dengan batas biaya akuisisi eksklusif. 

Contonya, kamu menentukan ROAS sebanyak 5x lipat, maka Google nantinya akan mengbisniskan agar iklan kamu bisa menghasilkan return sebesar itu, yang berarti setiap 1 rupiah yang kamu bayarkan akan mendapatkan 5 rupiah. Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai strategi bidding google ads dengan menggunakan strategi ini kamu lebih mudah mempromosikan bisnis kamu sekian dan terima kasih.

Post a Comment for "Cara Agar Iklan Lebih Murah dengan Menggunakan Strategi Bidding Google Ads"